Jakarta – FPI: Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi
mengkritik keras aktivis HAM di Indonesia. Pasalnya dalam peristiwa agresi
Israel ke Gaza lebih dari sepekan lalu, tak ada sepatah kata atau pernyataan
pun dari para penggiat HAM yang mengecam Israel. Apalagi sampai mengatakan
Israel sebagai pelanggar HAM berat.
Ia mengatakan, para aktivis HAM di Indonesia hampir
tidak mungkin diharapkan untuk mengatakan Israel dan pendukungnya melanggar HAM
berat secara internasional. "Mereka, para penggiat HAM Indonesia, pada
umumnya lebih suka meneliti bangsanya sendiri dengan tuduhan melanggar HAM
berat”.
Mana mungkin Penggiat HAM Indonesia mengutuk aksi
kebrutalan Israel? Mereka tentu berpikir ribuan kali untuk mengeluarkan
kritikan apalagi kecaman kepada “juragan” penyandang dana yang nantinya malah
menggoyang kelangsungan pekerjaan mereka. Aktivis HAM biasanya lebih
lancar berbicara tentang konflik Sampang, Poso, Cikesik, Ciketing, Cirebon,
Solo, Ambon, Papua, Lampung, Aceh, dan yang terakhir membela PKI sebagai
korban.
Kiai Hasyim menuturkan, mereka tu mengangkat persoalan
bukan untuk mencari penyelesaian dalam nuansa ke-Indonesiaan, tapi hanya
mencatat serangkaian insiden untuk kemudian dilaporkan ke luar negeri, agar
asing bisa menghukum Indonesia. "Pekerjaan bisnis HAM semacam ini tentu
tidak berguna untuk Indonesia dan juga tidak terpuji. Apalagi kalau berdasarkan
program paket bantuan asing, tentu pekerjaan memalukan," tandasnya.
Oleh karena itu, para aktivis HAM ini hampir tidak
mungkin diharapkan untuk memperjuangkan HAM di kancah internasional. “Hampir
tidak mungkin diharapkan untuk mengatakan Israel atau pendukungnya melanggar
HAM berat secara internasional," kata Kiai Hasyim Muzadi, Jumat
(23/11/2012).
Selain itu
Kiai Hasyim juga menanggapi agresi yang dilakukan oleh Zionis Israel di gaza.
Menurutnya Israel tidak akan mempan dikutuk karena mereka sesungguhnya hanya
tahu kepentingannya sendiri. Yang terpenting adalah persatuan fatah dan hamas.
“Yang diperlukan sebenarnya pertama kali adalah persatuan fatah dan hamas yang
selama ini terus diadu domba habis-habisan oleh Israel. Kemudian perlu
kesadaran negara arab yang melingkunginya dalam membantu patestina dg sungguh
dan jujur. Karena sampai hari ini setiap negara arab/ islam diserang agresor,
selalu saja berpangkalan di salah satu negara islam sendiri”, lanjutnya.
Menurutnya,
liga arab tampak lebih membantu kepentingan barat daripada bangsa rasnya
sendiri. PBB pun selalu tumpul ketika israel melanggam ham internasional,
Sangat berbeda kalau yang "dituduh" melanggar ham itu adalah negara
islam yang tidak disuka oleh Zionis, langsung dihukum dan diserbu . Dan "penyerbuan"
itupun atas nama hak asasi manusia.
Karena itu, kata KH Hasyim Muzadi, kaum Muslimin di
Indonesia sudah saatnya merapatkan barisan. Tidak boleh ada lagi lembaga Islam
atau "yang keislam-islaman" terpengaruh terhadap program intervensi
pemikiran ini hanya karena ingin disebut intelek atau berwawasan global.
"Waspadalah kaum Muslimin dan Bangsa Indonesia terhadap HAM yang westernis
dan neokomunis," pungkasnya. [slm/fpi]
0 komentar:
Posting Komentar