Habib Rizieq: Banyak Negeri Islam
Menutup Mata atas Kejahatan Amerika
Minggu, 02
Desember 2012 | 07:38 WIB
Jakarta – FPI: Sidang Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Kamis, 29 November 2012 waktu setempat,
akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau non
anggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau yang diwakili PLO. Hal
ini merupakan langkah maju bagi Palestina dalam upaya diplomasinya memperoleh
kemerdekaan.
Berdasarkan hasil voting yang dilakukan, Palestina
mendapat dukungan mayoritas, yakni 138 anggota majelis umum PBB. Sementara
hanya 9 anggota yang menolak, diantaranya Israel, Amerika Serikat dan Kanada,
sisanya 41 anggota abstain. Tentu, pengakuan ini menjadi titik awal Palestina
untuk mendeklarasikan kedaulatannya.
Namun terkait pengakuan PBB ini, Ketua Umum Front
Pembela Islam, Habib Muhammad Rizieq Syihab yang juga sebagai pendiri Komite
Pembebasan Al-Aqsa masih mengkritisi keputusan PBB tersebut. Berikut komentar
Habib Muhammad Rizieq Syihab :
1. Untuk Palestina sejak lama PBB mempersulit
statusnya. Kalau pun kini mulai ada proses pengakuan, tapi secara bertahap dan
berjalan sangat lambat. Beberapa tahun lalu Palestina dijadikan sebagai
"pemantau" di PBB setelah diproses sekian dekade lamanya, itu pun
tidak diakui sebagai negara merdeka. Kini, dinaikkan statusnya menjadi
"negara non anggota" PBB, entah berapa dekade lagi untuk diakui
sebagai NEGARA MERDEKA YANG BERDAULAT???
2. Anehnya, PBB dengan sangat cepat mengakui Timor
Leste dan Sudan Selatan sebagai Negara Merdeka. Ini tentu tidak lepas dari keberhasilan
Lobby Salibis Internasional untuk memecah negeri Islam seperti Indonesia dan
Sudan. Ada pun untuk Palestina, ternyata Lobby Internasional negari Islam di
PBB sangat lemah.
3. Sikap Amerika Serikat yang menolak peningkatan
status Palestina di PBB merupakan bukti kuatnya Lobby Yahudi di Amerika. Dan
mestinya seluruh negeri Islam, khususnya yang bergabung di OKI memutuskan
hubungan sama sekali dengan Amerika sebagai bentuk dukungan penuh untuk
kemerdekaan Palestina. Sayangnya, banyak negeri Islam yang menutup mata atas
kejahatan Amerika tersebut.
4. Pernyataan Menlu Amerika Serikat Hillary Clinton
bahwa peningkatan status Palestina di PBB sebagai "Tindakan Sesat",
karena menurut Amerika penyelesaian Palestina mesti melalui negoisasi dengan
Israel, adalah merupakan PERNYATAAN JAHAT, CULAS DAN LICIK !!!
5. Pernyataan Dubes Palestina untuk RI bahwa separuh
penduduk Palestina adalah Yahudi telah dimanfaatkan oleh kelompok pro zionis di
Indonesia sebagai "penyesatan opini" bahwa di Palestina tidak ada
Jihad. Jawabnya: Merupakan tak-tik Israel sejak lama untuk
menyusupkan warga Yahudi menjadi penduduk Palestina, salah satunya dengan cara
memperluas pemukiman Yahudi di Palestina, sehingga jumlah penduduk Yahudi terus
bertambah. Pada saatnya nanti, warga Yahudi tersebut akan menjadi alat politik
untuk menganeksasi seluruh Palestina menjadi bagian dari Israel, misalnya
melalui referendum Palestina yang akan melibatkan suara mereka.
Dengan demikian, tak-tik Israel tersebut merupakan
bagian dari agresi jahatnya, sehingga perjuangan warga muslim Palestina harus
lebih strategis, baik secara militer mau pun politis diplomatis. Nah, semua itu
adalah JIHAD PALESTINA melawan agresor Israel!!!.. [slm/fpi]
sumber http://fpi.or.id/
0 komentar:
Posting Komentar